Sunday, January 29, 2012

Mengingat Allah >> Cinta Allah >> Bahagia

Beberapa hari ini saya seringkali terngiang dua ayat dalam Al-Qur'an yang saya-pun tak tau betul dalam surah apa dan ayat berapa. Dalam pemahaman sederhana saya mungkin bisa digambarkan seperti ini : bahwa Allah tidak akan mempercepat atau memperlambat suatu takdir, tidak akan mempercepat atau memperlambat siksaan untuk suatu kaum, lalu mengapa kamu ingin menyegerakannya. Dan satu lagi, hanya dengan mengingat Allah maka hati akan menjadi tenang, dan berlaku dalam kalimat dengan pola SPOK sebaliknya, hati yang gelisah akan menjadi tenang jika mengeluhkan segalanya kepada Allah. Sederhananya seperti itulah.

Walau telah berusaha memahami 2 ayat tersebut, rasanya ke'galau'an ini masih saja memenuhi hati saya. Sampai petang tadi tepatnya, sebelum shalat magrib. Tiba-tiba di kepala saya terlintas pikiran bahwa jika sesuatu yang buruk terjadi menimpa saya. Ketika kematian berada di hadapan saya. Apakah saya masih dalam kegalauan saya? Seketika kegalauan yang saya rasakan hilang, berganti dengan denyut jantung yang terasa mulai berdegup lebih kencang, saya terdiam, ketakutan mulai muncul. Saya menghela nafas panjang, mencoba menenangkan pikiran saya. Ternyata bayangan kematian saja telah membuat saya begitu takut.

Saya mulai berfikir tentang 4 perkara yang seringkali membuat manusia 'galau', yang tak ada satu manusiapun mengetahuinya, dan 4 perkara itu tak akan dipercepat atau diperlambat, 4 perkara yang sudah digariskan untuk manusia di dunia bahkan sebelum dirinya 'tiba' di dunia. Hidup, mati, jodoh, dan rizki, sudah diatur oleh Yang Maha Mengatur. Pertanyaan selanjutnya, lalu untuk apa kita berusaha melalui hari-hari dengan baik jika segalanya telah diatur? Saya berfikir semampu saya mencari jawaban yang mampu diterima akal saya, walaupun saya sangat menyadari "banyak hal di dunia ini yang tidak mampu dilogikakan, bukan karena tak rasional untuk dilogikakan, namun logika manusia belum atau tidak akan mampu mencapai pemahaman tersebut". Dan akhirnya saya mencapai kesimpulan sederhana yang saya analogikan seperti ini (semoga Allah mengampuni kesalahan saya) : keempat perkara tersebut (hidup, mati, jodoh, dan rizki) tak ada satu orangpun yang mampu menebaknya, sehingga hidup diberikan untuk sebesar-besar usaha mensyukuri yang ada, dengannya kita berusaha meraih cinta Pencipta kita. ketika cinta Allah telah kita raih, kemudian pertanyaannya, apakah ada kekasih yang rela menyakiti kekasihnya? Apakah ada yang sulit bagi Allah untuk dianugerahkan kepada 'kekasih'-Nya??

Saya ingin mengutip sebuah kisah sarat hikmah yang saya baca dalam buku yang judulnya saja sudah sangat menarik menurut saya 'Ya ALLAH, sungguh saya tak pantas di surga, tapi juga tak kuat di neraka...' karangan Badiatul Raziqin :


Sewaktu masih kecil, Husain, cucu tercinta Rasulullah SAW, bertanya kepada ayahnya, "Apakah engkau mencintai Allah?"
Ali Ra. menjawab, "Ya."
Lalu, Husain bertanya lagi,  "Apakah engkau mencintai Kakek dari Ibu?"
Ali Ra. kembali menjawab, "Ya."
Husain bertanya lagi,  "Apakah engkau mencintai Ibuku?"
Lagi-lagi, Ali menjawab, "Ya."
Husain kembali bertanya,  "Apakah engkau mencintaiku?"
Ali menjawab, "Ya."
Terakhir, Husain yang masih polos itu bertanya, "Ayahku, bagaimana engkau menyatukan begitu banyak cinta di hatimu?"
Ali menjelaskan, "Anakku, pertanyaanmu hebat! Cintaku kepada Kakek dari Ibumu (Rasulullah SAW), Ibumu (Fatimah Ra.), dan kepada kamu sendiri adalah karena cinta kepada Allah. Sebab, semua cinta itu adalah cabang-cabang cinta kepada Allah SWT." Setelah mendengar jawaban dari ayahnya, Husain tersenyum mengerti.

Merupakan kesalahan jika kita mencintai seseorang, misalnya anak dan istri, tetapi kecintaan itu dapat melemahkan kecintaan kita kepada Allah. Kecintaan kita tidak menambah pada ketaatan.

Masih mengutip tulisan Badiatul Raziqin dalam postingan ini walau terasa agak sedikit 'dipaksakan'. Ada dua hukum dalam mencintai : cinta harus disertai pengorbanan yang yang tulus dan cinta tidak boleh dibagi. Yang ingin saya garis bawahi berkaitan dengan tema diatas, cinta sebenarnya hanya ada satu, dan itu adalah cinta kepada Pencipta, sedangkan yang lain hanyalah cabang-cabang yang mengantar kita ke pondasi utama, cinta kepada Allah. 

Semoga Allah selalu memberi kita petunjuk-Nya, amiiin :)

Thursday, January 19, 2012

El Classico : Real Madrid vs Barcelona versi Copa del Rey

Assalamualaikuuuum.. duh, uda lama banget rasanya ga update blog.. kesibukan kerja serabutan belakangan ini dan tryout UKDI kemarin ngebuat waktu rasanya sempit banget.. tapi kali ini disempet2in deh buat upload video yang bener2 bikin kesel pagi2..

Ini nih videonya.. perhatiin baek2 yaa..


Hari ini pertandingan El Clasico di kancah perempat final Copa del Rey ditayangin.. haaah, kalimat yang pantas untuk menggambarkannya adalah "What a monster Real Madr*d is!!".. kalau kalian pada nonton pertandingan ini, pasti bakalan setuju banget ma pernyataan saya.. gimana ga, permainan unfear play at all yang dimainin Pepe dan Coentrao dimana mereka dengan sengaja menginjak tangan dan menekan kepala Messi setelah keduanya men-tackling Messi.. haaah, panas panas.. pengen tak pukul aja tu 2 orang.. masa siy pemain professional seperti mereka punya attitude kayak gitu.. but, whatever-laah yang penting lagi2 kemenangan masih berpihak pada tim Blaugrana.. dan tinggal menunggu pertandingan leg ke-2 untuk memastikan diri ke semifinal Copa del Rey..
Visca Barca.. ^__^

Monday, January 2, 2012

Cinta itu sesuatu yang unik, luhur dan mulia. Kadang kamu tak tau mengapa kamu merasa tenang dan nyaman saat didekatnya, dan seringkali kamu memang tak perlu tau mengapa, karena mencintai itu memang sudah begitu adanya..
(The Strangers-020112)