Saturday, October 29, 2011

Dahulupun tak pernah ada..


Aku duduk termenung memandangi langit malam ini, terlihat lebih gelap dari biasanya.. "Aah, suasana hatiku ternyata membuatku semakin subyektif, bahkan melihat langit saja lebih hitam" pikirku.. ketika rasa rindu merasuki hati dan pikiranmu, namun tak bisa dilampiaskan, karena memang tak seharusnya, semua terasa menyesakkan.. bulan-pun seolah menghilang.. tak ingin menyapaku yang tengah dirundung kegalauan.. yaa, perasaan menyebalkan ini muncul lagi.. setelah sekian lama menghilang karena kehadiran seseorang yang selalu kusebut dengan si "jiwa yang penuh kasih".. lelaki bermata elang dan beralis tebal yang selalu kutunggu kabarnya, cerita-ceritanya, leluconnya, atau sekedar senyumnya yang hanya tampak dalam sebuah tanda :) di layar YM, namun bagiku tetap terlihat manis sekali..
Hufffhh, aku menghela nafas panjang, dan kakiku kugontaikan bergantian kiri dan kanan, hanya 2-3 kaki di atas atap lantai 1 rumahku yang sebenarnya bisa kugapai jika berusaha memanjangkan kakiku untuk menjangkaunya dari jendela kamarku di lantai 2 tempatku termenung saat ini.. berusaha mengusir kesepian yang membuatku semakin "sesak".. sesakku memikirkan lelaki bermata elang dan beralis tebal itu..
Ingin berteriak sekencang-kencangnya, tetapi tentu saja kuurungkan niatku itu, karena tak mau dianggap memiliki gangguan jiwa karena berteriak-teriak tanpa sebab ditengah malam.. aku menertawakan diriku sendiri di dalam hati.. aku tertawa mengasihani diriku yang kembali tak merdeka dari perasaan "menyebalkan" ini, padahal belum lama aku terpuruk karena perasaan yang sama.. aku teringat pribahasa sewaktu sekolah dulu "keledai bodoh-pun tidak jatuh ke dalam lubang yang sama untuk kedua kali".. aku tertawa, ternyata aku memang lebih bodoh dari keledai..
Kesunyian malam ini terasa begitu bersahabat menemaniku saat butir-butir air mata tanpa terasa menetes membasahi pipiku .. beberapa minggu ini memang terasa sepi, sangat sepi bahkan.. bukan karena aku tak memiliki kawan atau aktivitas yang membuatku tetap sibuk, tetapi aku tak lagi pernah mendengar kabar dari si "jiwa yang penuh kasih".. tak lagi tau cerita-ceritanya, atau bahkan senyuman :) itu.. sepi di hati.. dan tak ada lagi warna-warni.. semuanya terlihat kelabu.. rasanya segalanya semakin jauh.. tak hanya jarak antara aku dan dia yang memang sangat jauh, namun hati-pun seolah semakin jauh.. bukan aku yang tak mencari, namun sepertinya ia memang menjauh, dengan sengaja menjauh.. apa ini adalah jawaban dari doaku? ketika aku meminta hati selalu didekatkan jika memang dialah pemilikku, "si rusuk yang hilang", apa memang segalanya telah terjawab?
Tangisan ini semakin jadi.. padahal jika otakku diberi kesempatan untuk menjadi penasehat, beribu kalimat inspiratif dan menguatkan akan terlontar dengan jelas, bahwa seluruh air mata tak berguna, semua juga akan sia-sia.. karena ini semua memang salah.. tak seharusnya aku memupuk perasaan kepada seseorang pada waktu yang salah.. "tapi aku sudah berusaha sekuat yang aku bisa, menghindarinya semampuku, namun apa daya? tak kuasa.." hatiku yang lemah merengek seolah menjawab segala yang dipikirkan otakku..
Malam semakin larut, dan aku pikir, "sudahlah", kurasa sudah cukup semuanya.. sudah cukup rasa sedih ini, sudah cukup air mata ini, sudah cukup rasa rindu ini.. aku rasa tak akan mencarinya lagi, bahkan mengkhayalkan atau memimpikannya-pun tidak.. karena dahulu iapun tak pernah ada, maka jika saat ini-pun kembali tak ada, harusnya tidak jadi masalah.. bukankah aku telah pernah melalui hidup tanpa cerita mengenai lelaki bermata elang dan beralis tebal itu? dan saat itu aku-pun bisa tersenyum, lalu mengapa hari ini tidak?
Lagu dari Kahitna, aku masih punya hati, mengantarkanku tidur malam ini, dengan air mata yang masih menetes..
aku memejamkan mataku,
melupakannya,
berusaha untuk mengakhiri malam ini dan berharap esok semuanya kembali seperti dahulu,
saat dia, si "jiwa penuh kasih", tak pernah ada..



"Aku tak mau terus begini
Bila kau tak lagi sungguh sungguh cinta aku
Walau hati ini tak sanggup lupakan dirimu
Kusadari aku yang harus pergi
Aku masih punya hati, engkau pasti tahu itu.."

0 comments: