Thursday, October 25, 2012

Dan pada hujan pelangiku 'kan datang..

Pada angin yang lemah berhembus, aku ceritakan kerinduanku.
Rasanya malu untuk terus mengatakannya, betapa aku menunggunya setiap malam, setiap terang.
Salahkah?
Aku tak lagi menginginkan perasaan ini untuk datang, tetapi juga tak sanggup aku larang.
Sembari menghela nafas karena dada yang terasa sesak, membiarkan angin bergerak menerbangkan seluruhnya, seandainya bisa, perasaanku juga.
Aku sudah tidak mampu memikulnya, perasaan yang aku rasa sia-sia, rindu yang tak berharga.
Dan sepertinya terlalu berdosa untuk mengharapkan balasannya.

Pada malam aku berbagi kesepianku.
Ketika gelap memenuhi sisi kamarku.
Sunyi senyap, tak aku ijinkan ada suara.
Aku hanya ingin mencari sedikit ketenanganku yang sekian lama telah terenggut perasaanku.
Ternyata ketenangan begitu mahal sekarang, tak pernah mudah untuk menikmatinya seperti dahulu.
Mata yang kupaksa terpejam, dengan harapan dalam tidur semua akan hilang.
Namun semuanya pun hanya sia-sia, dan aku rasa nantinya akan terbiasa.

Dan pada hujan aku teteskan airmata kesedihanku.
Membiarkan semuanya mengalir, terhapus oleh hujan.
Akan ada waktunya aku bosan dengan airmata, akan ada masanya aku lelah menangisi semua.
Sang bijak selalu berkata bahwa hujan adalah sang pembawa kabar, sebentar lagi pelangi akan datang.
Aku ingin percaya, sebentar lagi pelangi akan datang.
Aku ingin percaya, sebentar lagi pelangi akan datang.

0 comments: