Thursday, November 17, 2011

Karena 6 tahunpun telah berlalu..

"Ketika kamu menyadari harimu hari ini. Dan menyadari pencapaianmu hingga saat ini. Ya, saat kamu bernafas pagi ini."

Saat menyerahkan formulir yudisium kemarin, khayalanku seolah membawaku kembali ke beberapa tahun ke belakang. Mengingat, sepertinya baru kemarin saja pengumuman penerimaan mahasiswa baru Fakultas Kedokteran Universitas Mataram. Yang akhirnya menjadi tempatku bergumul menghabiskan hari-hariku lebih dari 6 tahun lamanya. Aku jadi teringat kalimat yang pernah aku baca beberapa waktu yang lalu,
Waktu, saat engkau mengingat sekilas umur yang telah lewat sepanjang masa kehidupanmu, betapapun lamanya, seolah-olah ia hanya sekejap...” (Dr. Shalahuddin Mahmud - Hidupkan Waktumu).
Melihat lorong-lorong itu, tempat kami (aku dan kawan-kawanku) menunggu giliran ujian keterampilan medik. Ruangan 8x6 m2 yang AC-nya kadang terasa dingin, namun lebih sering terasa panas karena penuh sesak atau AC yang mengalami gangguan, tempat kami menghabiskan hari-hari perkuliahan pre-klinik. Melihat wajah Pak Satpam, Pasha (petugas lab komputer kami), Bibi Kantin (yang sudah berganti untuk kesekian kali), Pak Rony (staf kemahasiswaan), Pak Anggre (pustakawan kampus kami) dan wajah-wajah teduh lainnya yang senantiasa menghadirkan senyuman kepada kami yang telah lelah seharian “mendengarkan” kuliah.
Lalu, berugak-berugak itu, fasilitas yang sengaja di buat kampus, tempat kami seringkali menghabiskan sore kami untuk mengerjakan tugas kelompok, atau hanya sekedar “mengelilingi dunia” dengan fasilitas hotspot gratis kampus.
Semua, semua sudut kampus ini mengingatkanku akan indahnya masa perkuliahanku. Ya, tak seluruhnya indah. Getirnya air mata, penatnya peluh keringat,  mewarnai perjuangan 6 tahun ini.
Senyum simpul menghiasi sudut bibirku, saat akupun berjalan melewati area parkir. Aku berlalu menyusuri pembatas area parkir dan lorong di depannya, tempatku dan mahasiswa lain sering duduk-duduk mencari sinyal dengan memutar-mutar laptop kami jika di berugak tidak ada sinyal. Namun senyumku itu-pun sebenarnya menyimpan makna lain akan kenangan di tempat itu. Aku pernah menangis disana. Mengeluhkan rasa cinta pasanganku sebelumnya, yang memang hanya tinggal cerita. Aku hanya tersenyum, mengingat semua kenangan.
6 tahun, aku bermetamorfosis dari masa remaja menuju ke kedewasaan. Di kampus ini, aku belajar, aku mulai menyusun mimpi-mimpiku, mulai berjuang meraihnya, dan tak luput dihiasi warna-warni cinta romantik khas anak muda.
Ya, aku sudah mencapai tahap ini. Tahap yang ingin aku tuju 6 tahun yang lalu. Beberapa yang aku impikan telah menjadi nyata, dan beberapa yang lainnya menjadi tangisan karena tak mampu menjadi nyata, namun waktu (dengan ijin Allah) akan membuat kekecewaan itu hilang terlupakan, berganti mimpi-mimpi yang baru, semangat-semangat baru, dengan putaran yang begitu seterusnya.
"Haaaaaaah...", aku menghela nafas panjang. Akhirnya, aku hanya mampu berucap syukur atas semuanya. Rasa syukur yang harusnya tak terhingga kepada Allah Yang Maha Kuasa. Karena 6 tahunpun telah berlalu. Kebanggaan pada diriku sendiri bahwa aku t’lah melewati semuanya, semua bahagia, gelak tawa, sedih, dan kecewa, membuatku semakin dewasa, dan menyiapkanku untuk perjuangan selanjutnya, diluar sana, didunia kerja, perjuangan sebenarnya.






0 comments: