Wednesday, December 14, 2011

Antara Ana, Kak Diera, Nam, dan Kak Shone

Sebagian dari kalian yang membaca blog saya ini pasti pernah menonton film Thailand berjudul “A Crazy Little Thing Called Love”. Kalimat prolog film itu sangat berkesan bagi saya.

“Siapapun kita, pasti punya seseorang yang kita cintai diam-diam..
Saat kita mengingat orang itu, kita merasa sesak di dada
Tapi kita terus menyukainya
Walaupun aku tak tau dimana dia sekarang, apa kabarnya?
Tapi dialah yang membuatku seperti ini”.

Dalam film itu dikisahkan Nam, seorang gadis hitam, jelek, bodoh, dan tidak terkenal usia belasan tahun yang menyukai kakak kelasnya, Kak Shone, yang keren, tampan, dan terkenal. Bertahun-tahun Nam memendam perasaannya kepada Kak Shone. Karena Kak Shone, Nam berubah 180 derajat. Nam berdandan menjadi cantik, ia menjadi mayoret sekolah, dan ia menjadi juara kelas. Nam berubah menjadi bak seorang putri yang cantik, pintar dan bertalenta hanya karena Kak Shone.  
Saya tidak bermaksud untuk mereview film tersebut. Saya hanya terkenang akan kejadian yang mirip sekali dengan cerita film itu. Kisah seorang kawan yang tak perlu saya sebutkan namanya. Ia, sebut saja Ana sangat mengagumi kakak kelasnya yang sebut saja bernama Kak Diera. Dengan setting awal cerita yang sedikit berbeda dengan film A Crazy Little Thing Called Love, karena rasa itu dirasakan setelah lepas masa sekolah. Kak Diera muncul bagai malaikat ketika Ana tengah terpuruk sakit hati karena pengkhianatan seorang di masa lalunya. Kebaikan Kak Diera, kecerdasannya, kedewasaannya, keshalihannya membuat Ana merasakan cinta yang berbeda dari cinta yang sebelumnya pernah dirasakannya. Ana menemukan kebahagiaannya kembali dengan bantuan Kak Diera dengan tidak sengaja. Namun seiring berjalannya waktu, Ana menyadari bahwa rasa cintanya memang bertepuk sebelah tangan. Ana hanya manusia biasa. Ia kembali terpuruk, sedih, namun tak pernah kembali menangis. Ia sadar bahwa Tuhan mungkin punya rencana lain yang lebih baik. Namun Kak Diera akan tetap ada di hati Ana, karena Kak Diera telah mengajarkan segala kebaikan, menghiasi hidup Ana dengan semangat-semangat, dan mimpi-mimpi besar. Walaupun Kak Diera tak ada lagi untuk Ana, ia akan selalu jadi penyemangat Ana untuk berbuat lebih baik, melakukan segala hal-hal yang dahulu selalu takut dilakukannya, menjadi motivasi untuk menggapai semua mimpi-mimpinya.

Nam
Kak Shone 


Nam berubah jadi cantik ^_^





Nam menyatakan cinta pada Kak Shone

Karena Nam selalu mencintai Kak Shone, begitupun Ana, akan selalu mencintai Kak Diera. 

2 comments:

@adankkk said...

“Siapapun kita, pasti punya seseorang yang kita cintai diam-diam..
Saat kita mengingat orang itu, kita merasa sesak di dada
Tapi kita terus menyukainya
Walaupun aku tak tau dimana dia sekarang, apa kabarnya?
Tapi dialah yang membuatku seperti ini”.

hehehe,, bener banget... setuju sama kalimat diatas... :D
#masaMUDA :')

hrhrhr

Baiq Holis said...

iya,, beneeeer banget..